
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kalsel) terus berkomitmen meningkatkan ketahanan daerah terhadap bencana, khususnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini sejalan dengan misi Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, dan Wakil Gubernur H Hasnuryadi Sulaiman yang menempatkan ketahanan terhadap perubahan iklim sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Plt Kepala BPBD Kalsel, Faried Fakhmasnyah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bambang Dedi Mulyadi menyatakan bahwa strategi penanggulangan karhutla semakin diperkuat, terutama setelah melihat efektivitas langkah-langkah yang diterapkan pada tahun 2024.
“Kami telah mempelajari pola kejadian karhutla dari tahun-tahun sebelumnya dan melakukan berbagai upaya mitigasi serta penanganan darurat yang lebih baik, kolaborasi dengan TNI-Polri, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, BNPB, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi kunci keberhasilan ini,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penggunaan data BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, dengan persiapan regulasi yang matang, PBPD Kalsel telah mengajukan penyediaan helikopter water bombing ke BNPB serta melakukan pembasahan lahan sejak dini, terutama di area rawan seperti sekitar bandara.
Sebutnya, hasilnya, pada tahun 2024 tidak ada penerbangan yang mengalami keterlambatan akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, keberhasilan ini menjadi acuan untuk memperkuat strategi penanggulangan bencana ke depan.
Selain itu, BPBD Kalsel saat ini tengah memfinalisasi Peraturan Gubernur tentang Penanggulangan Bencana, yang akan menjadi payung hukum bagi semua pihak terkait dalam menangani bencana secara lebih sinergis dan komprehensif.
“Dengan berbagai langkah tersebut, Kalsel berharap dapat semakin tangguh dalam menghadapi ancaman karhutla dan bencana lainnya di masa mendatang,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id