KALSEL

Lestarikan Warisan Takbenda Kalimantan Selatan Melalui Workshop Teater Tradisi Mamanda

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Workshop Teater Tradisi Mamanda sebagai upaya pelestarian warisan Takbenda Kalimantan Selatan.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Raudati Hildayati bahwa pertunjukkan Mamanda disamping merupakan sebagai media hiburan juga berfungsi sebagai media pendidikan bagi masyarakat Banjar.

“Cerita yang disajikan baik tentang sejarah kehidupan, seperti tauladan yang baik, kritik sosial atau sindiran yang bersifat membangun, demokratis, dan nilai-nilai budaya masyarakat banjar,” ucapnya, Banjarmasin, Rabu (19/3/2025).

Dirinya menerangkan, saat ini ekspresi budaya melalui seni pertunjukan tradisional Indonesia mulai naik daun dan banyak dicari oleh penikmat seni terutama seni pertunjukan teater tradisional.

Lebih lanjut, pertunjukan teater tradisional di berbagai daerah di indonesia memiliki daya tarik tersendiri, bahkan setiap pertunjukan pun diiringi dengan iringan musik daerah, serta diselipkan dengan berbagai nyanyian dan tarian khas daerah masing-masing.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pelestarian terhadap warisan budaya dan merupakan bentuk pembinaan untuk menciptakan pendidik yang aktif, kreatif dan inovatif adalah dengan selalu memberikan pelatihan, bimbingan dan pendampingan kepada para guru yang nantinya akan diajarkan kepada peserta didik,” terangnya.

Ia menambahkan, Kalimantan Selatan memiliki seni pertunjukan berupa teater tradisi mamanda yang sudah mendapatkan sertifikat warisan budaya takbenda (WBTb) Kalimantan Selatan pada tahun 2016. 

Sementara itu, Kepala Seksi Kesenian D. Sunjaya Adhiarso menjelaskan peserta kegiatan pada workshop kali ini merupakan para guru SMA dan SMK mata pelajaran seni di Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin, kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

“Materi yang diberikan pada workshop teater tradisi mamanda yaitu sejarah dan eksistensi Teater Tradisi Mamanda, penulisan naskah cerita, unsur-unsur teater Tradisi Mamanda dan teknik pementasan teater tradisi Mamanda,” ungkapnya.

Selain itu, narasumber kali ini yang sudah tidak diragukan lagi di dunia kesenian khususnya seni tradisi ialah Irwan Budiman, Bayu Bastari Setiawan, Abdurrahman dan Fierhansyah.

“Diharapkan dengan workshop ini dapat nenumbuhkan semangat dan motivasi anggota untuk berkarya dalam seni dan meningkatkan kompetensi profesional guru di Kalimantan Selatan, karena para peserta tidak hanya diberi teori akan tetapi juga ada prakteknya,” harapnya.

Salah satu peserta dari SMAN 5 Banjarmasin, Dini Maulidya bersyukur bahwa kegiatan ini sangat besar manfaatnya untuk mengetahui lebih dalam mengenai seni teater tradisi Kalimantan Selatan yaitu Mamanda.

“Saya sebagai guru seni di SMAN 5 Banjarmasin akan menyalurkan dan mengajarkan ilmu yang saya dapat selama mengikuti workshop kali ini agar tidak putus disini, sehingga bisa melahirkan generasi baru,” jelasnya. MC Kalsel/usu

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button