KALSEL

Tingkatkan IPP, Pemprov Kalsel lakukan Kajian Indeks Pembangunan Pemuda

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2025 melaksanakan kajian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dengan fokus pada pernikahan usia anak dan dimensi pendidikan sebagai upaya dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Plt Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah mengungkapkan kajian ini untuk menyusun rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan kepada pemerintah daerah dalam rangka meningkatan IPP di Kalimantan Selatan.

“IPP adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kondisi serta potensi pemuda di suatu wilayah atau negara. Indeks ini biasanya mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, partisipasi dalam kegiatan sosial dan politik, serta kesempatan kerja,” ucapnya, Banjarbaru, Senin (14/4/2025).

Dirinya menerangkan, Domain Pendidikan selama tahun 2015-2020 sudah cukup baik dengan tren yang selalu naik, akan tetapi semua indikator masih berada di bawah rata-rata nasional. Indikator yang masih banyak memerlukan perbaikan dan peningkatan nilai adalah APK-SM (5,61 poin di bawah nasional) dan APK-PT.

Namun angka rata-rata Lama Sekolah, serta Angka Partisipasi Kasar di Kalimantan Selatan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius karena domain ini memiliki dampak multi dimensi yang dapat berpengaruh pada domain lain.

“Dalam kajian ini kami akan Observasi langsung dan wawancara terfokus, pada pemangku kepentingan terkait di 13 Kabupaten/Kota serta di SKPD di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, selain itu kuga ada Ekspose Kegiatan seperti Workshop, Seminar Proposal dan Seminar Akhir,” ungkapnya.

Selain itu, Studi Tiru ke Provinsi DKI Jakarta khususnya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pada 2 (dua) Provinsi dengan Indeks Pembangunan Pemuda Tertinggi se-Indonesia, dan Provinsi yang memiliki kesamaan kultur, budaya, geografis, serta demografi dengan Kalimantan Selatan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder terkait.

“Tim yang ikut berkontribusi pada kajian kali ini sebanyak 6 (enam) orang terdiri dari Koordinator Tenaga Ahli (Ahli Ekonomi) sebanyak 1 (satu) orang, Tenaga ahli sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari tenaga ahli bidang Ekonomi, Kebijakan Publik, Pemasaran, Statistik, Tata Ruang / Tata Kota, Kesehatan Lingkungan/Masyarakat,” tuturnya.

Dirinya pun berharap kajian ini dapat menghasilkan ringkasan eksekutif serta kebijakan dalam peningkatakan Indeks Pembangunan Pemuda di Kalimantan Selatan. MC Kalsel/usu

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button